Langsung ke konten utama

Rencana Membangun Ketahanan Nasional dengan Alih Teknologi Alutsista



Selama ini, proses alih teknologi di negara Indonesia seakan tidak mendapatkan penekanan dalam pembangunan industri. Namun, sekarang tidak lagi, khususnya untuk bidang pertahanan.

Dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan beberapa waktu lalu (10-12 Desember 2014), Presiden Jokowi meminta agar kerja sama industri dengan negara lain mensyaratkan adanya proses alih teknologi, sehingga kelak bisa mandiri. “Jangan sampai kita beli-beli saja, uang kita lari ke negara lain, Indonesia ya memakai-memakai, tidak memproduksi,” kata Presiden.

Dalam perjanjian kerja sama pembuatan kapal selam antara BUMN pembuat kapal, PT PAL, dan produsen kapal Daewoo Shipbuiliding and Marine Engineering (DSME) dinyatakan bahwa pengerjaan tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Pemerintah Indonesia akan menyertakan proses alih teknologi. Konkretnya, DSME akan menjadi tuan rumah pembangunan dua kapal selam yang dipesan. Sedangkan satu lagi akan dibangun bersama di galangan milik PT PAL di Indonesia.

Proses alih teknologi tersebut tidak hanya diarahkan untuk kapal selam, tetapi dalam pembuatan Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan produk berteknologi canggih lainnya. Tidak hanya dengan Korea Selatan, tetapi juga negara lainnya seperti Tiongkok, Jepang, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat.

Saat ini, alih teknologi baru terjadi pada bidang otomotif dan pertahanan. Di bidang otomotif, Indonesia sudah mampu memproduksi mobil dengan kandungan lokal lebih dari 75%. Sementara, di bidang pertahanan, industri pertahanan nasional sudah mampu memproduksi alutsista berkualitas untuk menunjuang aktivitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara lain. Alutsista yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, akan dibeli dengan persyaratan alih teknologi ke industri nasional.

Dalam kebijakan pertahanan negara, Presiden Jokowi menyampaikan empat poin yang diprioritaskan yaitu: Menjamin pemenuhan pertahanan, baik yang berkaitan dengan kesejahteraan prajurit maupun penyediaan alutsista; Kemandirian pertahanan; Pertahanan harus ditujukan membangun kekuatan TNI sebagai sebuah kekuatan yang disegani; Menempatkan kebijakan pertahanan negara sebagai bagian integral dari pendekatan keamanan yang komprehensif.

Berdasarkan empat poin tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan kepada para pembantunya untuk mengutamakan adanya transfer teknologi setiap impor Alutsista. Karena itu sejumlah BUMN seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT DI akan dilibatkan dalam pengadaan Alutsista. Dengan melibatkan BUMN-BUMN tersebut, alih teknologi bisa dilakukan secara lebih mulus.



Salah satu Alutsista yang sudah berhasil dibuat sendiri oleh PT Pindad adalah panser Anoa. Produksi Anoa selain meningkatkan kemandirian, juga menghemat belanja negara. Dengan harga Rp 9 miliar, Anoa jauh lebih murah dibandingkan panser produksi Perancis senilai Rp 16 miliar.

Selain itu, memproduksi Alutsiusta sendiri akan mendorong produksi baja dalam negeri. Saat ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sudah menyediakan baja ukuran besar yang digunakan dalam produksi panser dan kapal tempur.

Dalam pembangunan industri pertahanan nasional yang menjadi salah satu agenda prioritas pemerintahan Presiden Jokowi (Nawacita), sasaran yang hendak diwujudkan adalah meningkatnya kemandirian pertahanan dengan semakin terpenuhinya Alutsista TNI yang didukung industri pertahanan dalam negeri.

Kebijakannya adalah dengan meningkatkan kontribusi industri pertahanan bagi penyediaan dan pemeliharaan alutsita TNI, serta meningkatkan kontribusi penelitian dan pengembangan pertahanan dalam menciptakan prototipe alat peralatan pertahanan (alpalhan) TNI.



(Sumber : http://presidenri.go.id/program-prioritas-2/menuju-bangsa-mandiri-dengan-alih-teknologi-alutsista-2.html )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Kerja Transistor Saturasi, Cut Off, dan Daerah Kerja Aktif

PRINSIP CARA KERJA TRANSISTOR Saturasi, Cut Off, dan Daerah Kerja Aktif Transistor Kondisi Cut Off (mati) Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor – emitor. Titik cut-off transistor adalah titik dimana transistor tidak menghantarkan arus dari kolektro ke emitor, atau titik dimana transistor dalam keadaan menyumbat. Pada titik ini tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor. Titik Cutoff didefinisikan juga sebagai keadaan dimana IE = 0 dan IC = ICO, dan diketahui bahwa bias mundur VBE.sat = 0,1 V (0 V) akan membuat transistor germanium (silikon) memasuki daerah cutoff. Titik cut-off transistor ini dapat dianalogikan sebagai saklar dalam kondisi te...

PELUANG BERSYARAT DAN TEOREMA BAYES (Statistika Tugas Minggu ke 3)

A.     Pengertian Teorema Bayes Dalam teori probabilitas dan statistika, teorema Bayes adalah sebuah teorema dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan representasi invers probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum. Penerapan teorema Bayes untuk memperbarui kepercayaan dinamakan inferens Bayes. Misalkan kawan Anda bercerita dia bercakap-cakap akrab dengan seseorang lain di atas kereta api. Tanpa informasi tambahan, peluang dia bercakap-cakap dengan perempuan adalah 50%. Sekarang misalkan kawan Anda menyebut bahwa orang lain di atas kereta api itu berambut panjang. Dari keterangan baru ini tampaknya lebih bolehjadi kawan Anda...

PENGERTIAN BINOMIAL DAN CONTOH BINOMIAL (STATISTIKA MINGGU 4)

BINOMIAL Dalam teori probablilitas dan statistika,  distribusi binomial  adalah distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam  n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas  p . Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika  n  = 1, distribusi binomial adalah  percobaan bernoulli . Distribusi binomial merupakan dasar dari  u ji binojmial dalam uji signifikansi statistik. Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah sampel  n  dari jumlah populasi  N . Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi geometrik, bukan binomial. Semakin besar  N  daripada  n , distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan. Percobaan binomial  merupakan suatu percobaan ya...