Rangkaian Transistor Sebagai Saklar
Transistor Sebagai saklar dapat kita terapkan sesuai dengan keterangan yang kita bahas di atas. Namun bagaimana kah contoh atau fungsi rangkaian transistor sebagai saklar ini? mari kita lihat satu-satu penjelasan dan contoh rangkaian nya.
Fungsi Transistor sebagai saklar LED
Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. Mengapa demikian? LED terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain tertentu. Misalnya kita buat pada rangkaian Running LED ( Running Text ) yang membutuhkan LED yang banyak. Sehingga jika kita menyalakan LED langsung dari kaki Arduino atau controller lain nya maka LED tidak akan menyala. Untuk itu perlu di buat rangkaian Transistor sebagai Saklar nya atau sebagai penguat Tegangan dan Arus. Rangkaian nya dapat kita lihat di bawah ini.
Ketika ada tegangan dari Arduino atau mikrokontroller lain ( logika High ) maka LED akan menyala. Namun jika Dari pin Arduino nya Logika Low atau tidak ada tegangan ( GND ) maka LED tidak akan menyala. Cara kerja rangkaian di atas terlihat jelas bahwa transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar untuk LED.
Pada dasar nya beban LED pada rangkaian di atas dapat di ganti menjadi Beban lain. Sebagai contoh Motor DC, Kipas, dan beban DC lain nya. Untuk Transistor sebagai saklar dapat kita lihat pada pembahasan lain di bawah ini
Fungsi Transistor Sebagai Saklar AC ( Menggunakan Relay )
Jika kita ingin mengendalikan Beban AC dan di control melalui Arduino, Raspberry, mikrokontroller lain secara otomatis maka kita membutuhkan rangkaian Transistor dengan Relay. Transistor yang memiliki sifat on off ini akan kita gunakan untuk meng aktifkan relay atau me-non aktifkan relay itu sendiri.
Relay pada dasar nya terdiri dari lilitan dan contactor. Ketika lilitan di aliri listrik maka lilitan akan berubah menjadi magnet. ketika berubah menjadi magnet maka magnet ini akan menarik kontaktor, sehingga kontaktor akan terhubung. Begitu juga sebalik nya. Lebih jelas nya mari kita lihat rangkaian pada gambar di bawah ini.
Rangkaian di atas kita hubungkan ke pin 31 Arduino Mega2560 dengan Optocoupler PC817. Pada Optocoupler PC817 ada dua buah komponen penyusun, yaitu LED dan Photo Transistor. Ketika PIN 31 Arduino logika 1 ( atau ada tegangan di PIN 31) maka LED akan menyala yang mengakibabkat terjadi nya saturasi pada photo transistor. Tegangan +5Volt akan mengalir dari Colector ke Emitor terus ke basis dari Transistor BD139.
Kondisi ini akan melewatkan Tegangan 12volt dari Colector ke Emitor nya BD139. Sehingga Lilitan akan berubah menjadi magnet dan mengakibabkan Contacktor on atau aktive. LED pada pada BD139 tersebut hanya sebagai LED indikator. Ketika Relay Aktif maka LED menyala dan begitu sebalik nya, ketika Relay tidak Aktif maka LED akan padam.
Kesimpulan Transistor Sebagai Saklar
Dari cara kerja transistor di atas sebenar nya Transistor tidak hanya di aplikasi sebagai pengendali LED maupun Relay. Transistor juga pada umum nya dapat di gunakan sebagai pengendali Motor DC, Motor Stepper, dan beban beban DC lain nya. Pemilihan Transistor sangat penting dalam penentu beban Transistor nya. Misalnya motor dengan beban 15A maka kita harus memilih Transistor dengan kekuatan collector current lebih besar dari 15A, atau mungkin di paralel kan, sehingga Transistor lebih kuat dan Tahan.
Komentar
Posting Komentar